Cerita Mahasiswa Sosiologi Mengikuti Global Volunteer di Vietnam

SOSIO FISIP UNS (11/1) – Program Studi Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah internasional melalui partisipasi aktif mahasiswanya dalam program Global Volunteer yang diselenggarakan oleh AIESEC, organisasi kepemimpinan pemuda terbesar di dunia. Maharani Dean Pramudita (D0322063), mahasiswa Sosiologi semester 5, yang merupakan delegasi dari AIESEC in UNS, berkolaborasi dengan Kwok Ka Ho dari Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) dalam menjalankan program “Happy Bus” di MONTESSORI TƯƠNG LAI, Vietnam. Program yang berlangsung selama 6 minggu, dimulai sejak 14 Desember 2024 hingga 26 Januari 2025 ini, merupakan inisiatif yang berfokus pada pengembangan pendidikan anak usia dini dan pemahaman lintas budaya di wilayah pedesaan Vietnam. AIESEC in UNS, sebagai penyelenggara program ini di tingkat lokal, berperan penting dalam memfasilitasi kesempatan bagi mahasiswa UNS untuk mendapatkan pengalaman internasional yang berharga. Program Global Volunteer ini merupakan salah satu program unggulan AIESEC yang bertujuan mengembangkan kepemimpinan pemuda melalui pengalaman lintas budaya sambil memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. 

 

Dalam empat minggu pertama pelaksanaan program, Maharani telah mengambil peran aktif dalam berbagai kegiatan pengajaran yang dirancang khusus untuk anak-anak usia 3-6 tahun. Fokus utama kegiatannya adalah mengajarkan Bahasa Inggris melalui metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. “Pendekatan yang kami terapkan sangat berbeda dari metode konvensional. Saya bersama sekolah merancang berbagai permainan edukatif yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif dalam memudahkan anak-anak untuk menyerap dan mengingat materi pembelajaran. Melihat antusiasme mereka ketika belajar sambil bermain sungguh memberikan kepuasan tersendiri,” ungkap Maharani. 

 

Program Happy Bus mengadopsi pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis dalam pembelajaran. Maharani tidak hanya berperan sebagai pengajar Bahasa Inggris, tetapi juga terlibat sebagai asisten pengajar dalam berbagai aktivitas. Kegiatan tersebut mencakup kelas berenang yang mengajarkan motorik kasar, kelas sensorik untuk pengembangan indra dan kognitif, kelas aerobik untuk kesehatan fisik, serta berbagai kegiatan indoor dan outdoor yang dirancang untuk membiasakan anak-anak menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks pembelajaran yang beragam.

 

Ibu Huệ Lê, Kepala Sekolah MONTESSORI TƯƠNG LAI, mengungkapkan apresiasi yang mendalam terhadap dedikasi dan kreativitas yang ditunjukkan oleh Maharani. “Kehadiran Maharani telah membawa energi baru ke sekolah kami. Metode pengajaran yang dia terapkan sangat efektif dan menyenangkan. Kami melihat perubahan signifikan pada anak-anak kami, tidak hanya dalam kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga dalam kepercayaan diri dan antusiasme mereka untuk belajar. Yang paling mengesankan adalah bagaimana dia berhasil mengintegrasikan nilai-nilai budaya Indonesia ke dalam pembelajaran, membuat anak-anak kami memahami keindahan keberagaman sejak usia dini, ” ujarnya. 

 

Keterlibatan dalam program ini memberikan perspektif baru bagi Maharani sebagai mahasiswa Sosiologi. Pengalaman langsung dalam berinteraksi dengan komunitas lokal dan mengamati dinamika sosial budaya di Vietnam sangat memperkaya pemahaman tentang teori-teori sosial yang telah dipelajari di bangku kuliah. Lebih dari itu, program ini menjadi wadah nyata bagi implementasi sosiologi dalam konteks pendidikan lintas budaya.

 

“Di minggu-minggu mendatang, saya berharap dapat mengembangkan lebih banyak metode pembelajaran inovatif yang dapat membantu anak-anak tidak hanya dalam penguasaan bahasa, tetapi juga dalam mengembangkan kepekaan budaya dan kemampuan berinteraksi dalam konteks global,” ungkap Maharani. Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goal (SDG) 4.7, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan pemahaman lintas budaya.

 

“Kami sangat menghargai semangat dan profesionalisme yang ditunjukkan Maharani,” tambah Ibu Huệ Lê. “Kerjasama dengan AIESEC in UNS telah membuka perspektif baru dalam pendekatan pembelajaran kami. Metode-metode yang Maharani terapkan akan kami jadikan referensi untuk pengembangan kurikulum kami ke depannya. Kami berharap kerjasama dengan AIESEC dan universitas-universitas di Indonesia, khususnya UNS, dapat terus berlanjut melalui program-program serupa.”

 

Keberhasilan program ini tidak hanya membuktikan kualitas mahasiswa UNS di kancah internasional, tetapi juga menunjukkan peran strategis AIESEC sebagai organisasi pemuda dalam memfasilitasi pertukaran budaya dan pengembangan kepemimpinan global. Program ini diharapkan dapat menjadi model untuk pengembangan program serupa di daerah lain, serta menjadi inspirasi bagi lebih banyak mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan volunteer internasional melalui AIESEC. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model untuk pengembangan program serupa di daerah lain, serta menjadi inspirasi bagi lebih banyak mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan volunteer internasional. Program ini juga membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sosial global melalui kolaborasi lintas negara dan budaya.

 

Penulis: Maharani Dean Pramudita

Editor: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun