Memberi Daya dan Upaya Kepada Masyarakat Melalui Kegiatan Magang Program Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Jawa Tengah
SOSIO FISIP UNS (13/1) – Salah satu mahasiswa Sosiologi FISIP UNS, Akbar Syafa Nugraha (D0321004) berkesempatan mengikuti MSIB Batch 7 dan mengemban amanah sebagai Pendamping Fasilitator Pemberdayaan dalam program BSPS Sragen yang dipayungi oleh Direktorat Jenderal Perumahan Jawa Tengah, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan terus berupaya meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat, salah satunya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Kegiatan pendampingan dilaksanakan pada September-Desember 2024, dengan dosen pembimbing magang Dr. Akhmad Ramdhon, S.Sos., M.Si. dan dosen pembimbing program Dhita Wahyu Anggraeni, S.T., M.T.
Program BSPS adalah dukungan dana pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk peningkatan kualitas rumah swadaya berasaskan kegotong-royongan. BSPS dimaksudkan untuk meningkatkan akses rumah layak huni bagi MBR dengan meningkatkan keswadayaan masyarakat untuk mewujudkan rumah layak huni. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami kondisi lapangan di bidang penyediaan perumahan swadaya terutama aspek pemenuhan akses terhadap rumah layak huni, peningkatan kualitas rumah swadaya, dan penyuluhan rumah layak huni.
Sebagai seorang pendamping fasilitator pemberdayaan, Akbar turut andil dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan program BSPS. Pada awal program Akbar ikut serta dalam mensosialisasikan konsep rumah layak huni kepada masyarakat di beberapa desa penerima bantuan, salah satunya di Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, untuk memberikan pemahaman masyarakat terkait komponen rumah yang sehat, seperti tidak boleh menggunakan atap asbes karena akan membahayakan kesehatan, hingga pembuatan pondasi dan sloof rumah yang tepat agar rumah tidak rawan roboh saat gempa melanda.
Selain itu, Akbar juga berpartisipasi dalam kegiatan rembuk warga, dan dari sinilah Akbar menemukan aspek sosio-kultural atas aspirasi dari warga penerima bantuan. Salah satunya mengenai penentuan waktu pembangunan rumah yang menghindari primbon naas (hari kematian orang tua) yang menurutnya agar terhindar dari malapetaka atau hal-hal yang tidak diinginkan. Maka diperlukannya pendekatan secara kultural kepada warga tersebut agar waktu yang dipilih tidak terlalu jauh.
Akbar turut dilibatkan dalam penyusunan administrasi seperti menyusun foto rentek berupa kondisi rumah sebelum dibangun dan rencana pembangunannhya, mengisi format keswadayaan, menyusun laporan penggunaan dana (LPD), melengkapi berkas rapid assessment (RA), hingga format profil penerima bantuan agar mahasiswa dapat mengetahui alur dan sistematika pemberkasan di program ini.
Kegiatan MSIB Batch 7 selama empat bulan di program BSPS Sragen yang dinaungi Direktorat Jenderal Perumahan Jawa Tengah ini telah berjalan dengan aktif dan partisipatif. Harapannya, sebagai mahasiswa, Akbar dapat memiliki kompetensi dalam manajemen dan pengembangan diri, kemampuan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, kemampuan administratif, pemahaman penyelenggaraan BSPS, hingga analisis dan mengevaluasi kinerja BSPS yang menjadi bekal saat menyelami dunia kerja yang sesungguhnya.
Penulis: Akbar Syafa Nugraha (D0321004)
Editor: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun