Youth Duties, Program Pengembangan Duta Sekolah SMA/SMK di Surakarta Guna Cegah Kenakalan Remaja
SOSIO FISIP UNS (26/11) – Mewujudkan perubahan besar melalui langkah awal yang kecil merupakan tujuan utama dari diselenggarakannya Youth Duties. Singkatnya, Youth Duties merupakan program yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan dari para pelajar terkhususnya Duta Sekolah dalam menghadapi isu-isu kontemporer yang marak terjadi saat ini. Youth Duties sendiri merupakan program yang dirancang oleh Tim Hibah MBKM 1078 melalui bimbingan dari Dr. Akbarudin Arif, S.S., M.A., Dosen Pascasarjana Ilmu Penyuluhan Pembangunan yang beranggotakan lima mahasiswa Program Studi Sosiologi angkatan 2022 yaitu Rahma Laila Nur Afidah (D0322096), Rahayu Fitriyaning Tyas (D0322095), Reza Mahendra Valentino (D0322102), Septya Restu Amalia (D0322117), dan Zahbrina Candra Febryola (D0322137). Penyelenggaraan program ini melibatkan DP3AP2KB sebagai mitra.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, Tim Hibah MBKM 1078 melihat bahwa hal tersebut berpotensi menjadi permasalahan yang dapat mengarahkan ke tindakan negatif, khususnya oleh para remaja. Berkaitan dengan hal tersebut, program ini berupaya untuk mencegah permasalahan kenakalan remaja dalam kejahatan cyber, khususnya cyber sex yang saat ini marak terjadi. Program ini melibatkan Duta Sekolah dan pengurus OSIS dari 15 SMA/SMK di Kota Surakarta sebagai sasaran utama partisipan. Alasan pemilihan Duta Sekolah dan pengurus OSIS sebagai partisipan dikarenakan dalam konteks kenakalan remaja, para remaja akan cenderung mendengarkan perkataan teman sebayanya. Oleh karena itu, para Duta Sekolah dan pengurus OSIS yang berpartisipasi dalam program ini diharapkan dapat berperan lebih efektif dalam upaya pencegahan permasalahan tersebut. Terlebih lagi, mereka juga dapat menjadi role model sebagai siswa yang bermoral, berkarakter, dan beretika, terutama dalam mengelola tantangan di dunia digital.
Program ini diselenggarakan di Balaikota Surakarta dan berlangsung selama tiga hari. Hari pertama (4/11), terdapat dua agenda kegiatan yaitu yang pertama adalah sesi seminar dengan tema “Beyond the Screen: Exploring Cyber Sex in Teenagers.” Sesi tersebut dihadiri oleh narasumber yang kompeten pada bidangnya yaitu Ibu Siti Dariyatini, S.Sos., M.M. selaku Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Kota Surakarta. Setelah sesi pertama selesai, peserta dibagi menjadi dua kelompok besar untuk melakukan Forum Group Discussion (FGD) yang membahas seputar sex education di kalangan remaja.
Hari kedua (6/11) diisi oleh kegiatan yang dinamai dengan Creative Day. Kegiatan ini mengusung tema “Raise Your Voice, Make a Safe Cyberspace”, dimana partisipan diarahkan untuk membuat karya berupa infografis mengenai cyber sex. Terdapat beberapa poin yang harus tercakup di dalam pembuatan infografis tersebut, diantaranya pemaknaan cyber sex, data kasus, bentuk, dampak, dan solusi. Infografis yang telah dibuat, nantinya akan dipasang di majalah dinding (Mading) sekolah masing-masing dengan harapan informasi mengenai bahaya cyber sex dapat diketahui oleh siswa-siswi lainnya.
Terakhir, pada hari ketiga, terdapat sesi workshop yang dihadiri oleh Naura Ade’ Putri dan Muhammad Wafiq Iskandar selaku Duta Genre Kota Surakarta 2024 sebagai narasumber. Workshop ini bertemakan “Make Your Move and Be Impactful”, dimana para partisipan mendapatkan pelatihan mengenai pengembangan diri untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih positif. Pada sesi berikutnya, terdapat sesi pitching deck dimana para partisipan melakukan presentasi mengenai studi kasus yang sebelumnya telah diberikan oleh Tim Hibah MBKM Kelompok 1078. Pada sesi ini, para partisipan dibagi menjadi lima kelompok yang disusun secara acak dengan tujuan dapat saling bertukar pikiran dan kerja sama meskipun berbeda sekolah. Dengan mengusung tema cyber sex, setiap kelompok diberikan berbagai macam contoh dari tindakan cyber sex yang kerap kali terjadi. Setiap kelompok diharapkan mampu mengurai kasus tersebut dan memberikan bagaimana solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan yang telah diberikan.
Melalui pelaksanaan program ini, dapat dilihat bahwa remaja dapat menjadi ujung tombak perubahan ke arah yang positif. Terlebih lagi, pesatnya teknologi digital saat ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bagi generasi muda. Pesatnya teknologi digital memberikan ruang yang lebih leluasa kepada para pelaku untuk melakukan kejahatan digital atau kejahatan cyber. Isu yang diangkat oleh Tim Hibah MBKM 1078 merupakan salah satu isu diantara jenis kejahatan cyber lainnya. Oleh karena itu, dengan terlaksanakannya program ini, diharapkan dapat mendorong komunitas atau lembaga lainnya untuk merancang program serupa guna mewujudkan generasi bangsa yang teredukasi dan terbebas dari kejahatan cyber sesuai dengan tujuan utama dari program ini, yaitu mewujudkan perubahan besar melalui langkah awal yang kecil.
Penulis: Reza Mahendra Valentino (D0322102) & Septya Restu Amalia (D0322117)
Editor: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun