Belajar Sambil Berdampak: Perjalanan Mahasiswa Sosiologi UNS dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi pada Siswa SD melalui Program Kampus Mengajar
SOSIO FISIP UNS (14/1) – Kemampuan literasi dan numerasi adalah fondasi utama dalam pendidikan. Literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami informasi untuk berpikir kritis dan membuat keputusan. Sementara itu, numerasi adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan konsep angka serta matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kedua kemampuan ini menjadi kunci bagi siswa untuk menghadapi tantangan akademik maupun kehidupan di masa depan. Sayangnya, masih banyak siswa di Indonesia yang mengalami kesenjangan dalam literasi dan numerasi.
Program Kampus Mengajar yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek memberikan kesempatan mahasiswa berkontribusi langsung dalam pendidikan di Indonesia. Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan siswa di sekolah dasar, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar, beradaptasi, dan memberikan dampak positif. Salah satu cerita perjalanan datang dari mahasiswa Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS), Evina Cahyani Budiaji, yang berpartisipasi aktif dalam program ini di sekolah penugasan, yaitu SD Negeri Kendalrejo, Surakarta.
Sebagai mahasiswa Sosiologi, memahami dinamika sosial dan budaya menjadi dasar sebelum melaksanakan kegiatan. Hal tersebut dilakukan dengan mengobservasi terlebih dahulu sekolah penugasan mulai dari melihat sarana prasarana, mengetahui kebiasaan belajar mengajar, menguji kemampuan dasar siswa, dan lain sebagainya. Observasi dilakukan untuk menghasilkan Rancangan Aksi Kolaborasi yang efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Bersama tim Kampus Mengajar di SDN Kendalrejo, Evina menerapkan berbagai metode kreatif untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pembelajaran berbasis permainan (game-based learning), di mana materi disampaikan melalui permainan edukatif yang melibatkan interaksi aktif antara siswa dan guru. Contohnya, siswa memainkan permainan ular tangga numerasi atau game online yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
Selain itu, diterapkan metode pembelajaran kontekstual dengan mengaitkan materi pada kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, melalui kegiatan Business Day, siswa berlatih menjual dan membeli berbagai hasil kerajinan tangan, makanan, dan minuman. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan kreativitas, tetapi juga melatih jiwa kewirausahaan mereka.
Adapun tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan fasilitas, seperti perpustakaan yang kurang terstruktur dan minimnya buku bacaan yang sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. Untuk mengatasinya, mahasiswa Kampus Mengajar merevitalisasi perpustakaan dengan mengatur tata letak buku, menambah bahan bacaan, membuat pohon literasi, serta menciptakan ruang belajar yang bersih, nyaman, dan menarik bagi siswa.
Partisipasi mahasiswa Sosiologi UNS dalam Kampus Mengajar ini memberikan dampak yang signifikan bagi sekolah khususnya siswa, yaitu membantu meningkatkan kemampuan literasi numerasi, mengembangkan rasa percaya diri, dan semangat belajar. Bagi mahasiswa, pengalaman ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kesabaran, komunikasi, dan adaptasi. Selain itu, program ini dapat memberikan pemahaman mengenai dinamika pendidikan di tingkat akar rumput, yang kelak akan menjadi bekal penting dalam karier dan kehidupan sosial mereka. Kampus Mengajar bukan sekadar program pengabdian masyarakat, tetapi juga sebuah perjalanan pembelajaran yang mendalam bagi mahasiswa.
Penulis : Evina Cahyani Budiaji (D0321038)
Editor: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun