Dr. Argyo Demartoto, M.Si. Berkesempatan Menjadi Dosen Tamu di Sosiologi FISIP UNSOED

SOSIO FISIP UNS (26/09) – Dosen Program Studi Sosiologi FISIP UNS mendapatkan kesempatan untuk melakukan kuliah tamu di Universitas Jenderal Soedirman. Dr. Argyo Demartoto, M.Si. mendapatkan kesempatan menjadi Dosen Tamu di Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan dan Pembangunan Pedesaan, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 26 September 2024, bertempat di Auditorium FISIP Universitas Jenderal Soedirman. 

Kuliah tamu tersebut bertajuk “Pengembangan Potensi Wilayah Pedesaan dalam Mendukung Cita-Cita Indonesia Emas 2045”. Pada kesempatan ini, Dr. Argyo Demartoto, M.Si. memberikan kuliah yang dihadiri oleh mahasiswa Sosiologi, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, dengan memaparkan materi “Desa dan Indonesia Emas 2045”. Penjelasan mengenai Visi dan Misi Indonesia Emas 2045 menjadi pembuka materi kuliah yang diberikan. Untuk mencapai tujuan Indonesia Emas, diperlukan berbagai strategi yang perlu diupayakan, antara lain, meningkatkan pendapatan perkapita, menurunkan angka kemiskinan, menguatkan diplomasi internasional dan  kepemimpinan global, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Strategi tersebut menjadi fokus sasaran utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. 

Dr. Argyo Demartoto, M.Si. menjelaskan bahwa untuk mengoptimalkan strategi tersebut, didorong melalui transformasi di berbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi, ekologi, tata kelola, dan lain sebagainya. Indonesia Emas 2045 berkaitan erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mencakup 4 pilar, yaitu pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan, dan pembangunan hukum dan tata kelola. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 maka seluruh elemen masyarakat harus turut dilibatkan, tak terkecuali masyarakat desa. 

Desa memiliki peran dan posisi yang penting untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Maka dari itu pembangunan desa menjadi hal yang perlu diperhatikan agar dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berbagai aspek untuk pembangunan desa yang berkelanjutan harus diperhatikan, seperti aspek pemahaman mengenai karakteristik masyarakat desa, pembangunan desa yang didasarkan pada budaya dan tradisi masyarakat setempat, hingga konektivitas antar generasi untuk pembangunan desa yang berkelanjutan. Dr. Argyo Demartoto, M.Si. memaparkan bahwa desa memiliki potensi dan peran yang besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui stabilitas pangan, optimalisasi UMKM, dan penguatan identitas yang didasarkan pada nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

Upaya untuk memaksimalkan potensi dan peran desa, perlu dukungan dan peran dari berbagai lapisan masyarakat, contohnya peran akademisi. Dr. Argyo Demartoto, M.Si. menjelaskan bahwa akademisi atau mahasiswa dapat terlibat aktif dalam pembangunan desa. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian, pengabdian kepada masyarakat baik melalui program KKN dari kampus maupun melalui program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa, dan lain sebagainya. 

Pemaparan dari Dr. Argyo Demartoto, M.Si. dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang terbuka bagi peserta yang hadir. Adanya sesi tanya jawab memberikan kesempatan bagi peserta untuk menanggapi maupun terlibat dalam diskusi interaktif. Sesi diskusi menjadi akhir rangkaian acara yang kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dengan seluruh pihak yang hadir. 

 

Penulis: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun