Generasi Berencana Menuju Generasi Berkualitas
SOSIO FISIP UNS (27/7)-Masa remaja sebagai masa transisi dari kanak-kanak ke masa dewasa biasa dikenal dengan masa labil. Berkembangnya teknologi dan informasi di media sosial memudahkan remaja untuk mengakses berbagai hal baik positif maupun negatif. Risikonya, remaja bebas memilih hal apa yang ingin mereka akses. Kelabilan disertai dengan kebebasan akses ini berisiko memunculkan permasalahan utama remaja yaitu Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) diantaranya seksualitas, HIV & AIDS serta Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA). Kreativitas remaja dalam pemanfaatan media sosial haruslah didukung dengan pengawasan yang tepat sehingga mengarah pada dampak positif bagi perkembangannya. Hal ini menjadi penting karena remaja dimasa kini adalah generasi pemimpin Indonesia di masa depan. Berangkat dari permasalahan ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta mengadakan Sosialisasi Remaja Peduli Kependudukan Dalam Rangka Mewujudukan Generasi Berencana Menuju Generasi Emas Indonesia pada Rabu, 27 Juli 2022. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di Balai Tawangpraja, Gedung Tawangpraja Lantai 5, Balaikota Surakarta. Acara diawali dengan sambutan oleh Kepala DP3AP2KB Kota Surakarta dilanjutkan pemaparan materi oleh 2 narasumber diantaranya Dr. Retno Setyowati, M.Si dari Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Kota Surakarta tentang Dampak Kependudukan Bagi Remaja serta Dr. Argyo Demartoto, M.Si dari Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender (PPKG) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS sekaligus Kepala Program Studi Sosiologi FISIP UNS tentang Generasi Berencana menuju Generasi Berkualitas.
“Usia segini emang lagi lucu-lucunya”. Remaja di masa milenial dengan kondisi perkembangan teknologi yang pesat memacu kreativitas penciptaan ide dalam berbagai hal yang diminati mereka. Remaja harus memanfaatkan berbagai akses kreativitas di era milenial seperti media sosial tiktok, instagram, facebook, twitter untuk merencanakan masa depan dan mengukir prestasi. Memahami risiko Triad KRR dapat memunculkan prinsip bagi remaja untuk tidak akan terlibat permasalahan remaja. Mereka juga perlu membangun relasi pertemanan yang sehat dan berorientasi pada masa depan.
Diskusi berjalan dengan baik, ditunjukkan melalui keaktifan para peserta yang notabene merupakan remaja tingkat SMA dan mahasiswa. Para peserta banyak menanyakan tentang kesehatan reproduksi dan berbagai hal terkait upaya untuk mencegah permasalahan remaja yang terkait dengan Triad KRR. Melalui kegiatan ini diharapkan remaja dapat berkembang dari generasi berencana menjadi generasi berkualitas.
Penulis : Novel Adryan Purnomo