Magang Merdeka Kelompok Riset Pemberdayaan Masyarakat dan Transformasi Sosial di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

SOSIO FISIP UNS (16/6)-Di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia, terdapat kecenderungan untuk mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks pengembangan komunitas, pemberdayaan masyarakat berarti meningkatkan kekuasaan dan kewenangan masyarakat untuk mengatasi masalah mereka sendiri, seperti ekonomi dan kesehatan (Chambers: 1995). Pemberdayaan ini diwujudkan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merencanakan dan menikmati program pembangunan yang mereka tentukan sendiri, serta mengelola dana pelaksanaan program tersebut secara mandiri.

Menurut Mahmudi (2002), istilah pemberdayaan (empowerment) berkaitan erat dengan proses transformasi sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Pemberdayaan adalah proses meningkatkan kekuasaan dan kemampuan diri dari kelompok masyarakat yang miskin, lemah, terpinggirkan, dan tertindas. Melalui pemberdayaan, diasumsikan bahwa kelompok masyarakat dari strata sosial terendah pun dapat terangkat dan menjadi bagian dari lapisan masyarakat menengah dan atas. Hal ini dapat terjadi jika mereka tidak hanya diberi kesempatan, tetapi juga mendapatkan bantuan atau difasilitasi oleh pihak lain yang memiliki komitmen untuk tujuan tersebut.

Sebagai seorang mahasiswa sosiologi, penulis ingin meneliti lebih lanjut desa di Indonesia yang perlu pemberdayaan masyarakat. Salah satu pihak yang dapat menjadi fasilitator adalah dengan program Magang dan Studi Independen (MSIB) Kampus Merdeka yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bagian Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas. BRIN Menjadi pusat riset unggulan yang mampu menghadirkan penelitian dengan penuh integritas, dalam cakupan isu dan masalah nasional mengenai kesejahteraan, desa, konektivitas dan tata ruang. Permasalahan empirik tidak hanya dianalisis, tetapi dipecahkan dan disusun solusi dalam wujud riset aksi yang bersifat konstruktif. Berbagai peluang ditawarkan untuk memberikan rekomendasi ilmiah untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik di masa depan.

Pada program magang ini penulis dibimbing oleh Ibu Febtri Wijayanti dari BRIN dan Bapak Theofilus Apolinaris Suryadinata, S.Fil., M.A. selaku pembimbing dari kampus. Tanggung jawab utama penulis selama program magang adalah asisten peneliti lapangan dengan judul penelitian ‘Kajian Dampak Dana Desa terhadap Nilai Sosial Budaya (Intangible Asset) Desa Padamukti, Kecamatan Pasir Wangi, Garut, Jawa Barat’. Sebelum melakukan penelitian lapangan, penulis dibekali pembelajaran mengenai copywriting, graphic design, dan cara mengelola social media KSDK BRIN, serta arahan mengenai alur kerja yang dapat memberikan wawasan untuk keberhasilan magang penulis. Berikut merupakan kegiatan yang penulis kerjakan selama magang di BRIN:

  1. Membuat notulensi terkait konten yang akan diunggah berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal rubrik mingguan meliputi Rabu untuk Cerita dari Desa (CDD), Kamis untuk Riset on Going atau Publikasi, serta ucapan hari besar dan postingan tambahan lainnya.
  2. Melakukan brainstorming dan diskusi terkait konten bersama tim lain
  3. Menyusun rangkaian acara talkshow ‘DeTalks’ yang diadakan dua kali dalam sebulan.
  4. Membuat poster DeTalks, sertifikat kegiatan DeTalks, poster hari besar, CDD, publikasi, dan riset on going.
  5. Mengelola akun social media KSDK BRIN

Dalam penelitian lapangan, peran penulis terfokus pada berbagai aspek koordinasi dan pelaksanaan. Salah satu tugas utama penulis adalah menghubungi koordinator tim terkait untuk membahas dan merumuskan rencana pembagian tugas yang jelas serta strategi pelaksanaan penelitian lapangan. Setelah merumuskan rencana tersebut, selanjutnya adalah berkoordinasi dengan anggota tim untuk memastikan pemahaman yang sama terhadap tanggung jawab masing-masing dan menjaga kelancaran proses pelaksanaan lapangan. Saat melaksanakan penelitian lapangan, saya bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan dengan cermat dan teliti. Ini meliputi proses pengumpulan data langsung dari responden, pencatatan observasi yang relevan, serta menyampaikan laporan berkala kepada koordinator tim.

Melalui berbagai kegiatan yang saya jalani selama program magang di BRIN, saya mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat serta pengalaman praktis, diantaranya:

  1. Keterampilan manajemen proyek dengan terlibat dalam penelitian lapangan dan acara seperti DeTalks membantu penulis mengembangkan keterampilan dalam merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi proyek dengan baik.
  2. Kemampuan komunikasi berinteraksi dengan berbagai pihak, baik dalam diskusi proyek maupun dalam pembuatan konten dan materi acara.
  3. Pengelolaan media sosial dengan mengurus konten dan respons terhadap interaksi dengan audiens di media sosial, penulis dapat menganalisis audiens dari konten sebelumnya sehingga dapat mengembangkan konten berikutnya.
  4. Kemampuan mengatur jadwal dengan mengurutkan skala prioritas dari perencanaan dan publikasi konten yang akan diunggah
  5. Kemampuan bekerja sebagai tim dengan terlibat dalam tim grafis, copywriting, dan media sosial mengajarkan penulis pentingnya kolaborasi dan koordinasi antar tim untuk mencapai tujuan bersama.
  6. Keterampilan copywriting penulis bertanggung jawab untuk menulis konten yang informatif dan menarik
  7. Keterampilan desain grafis melalui pembuatan poster dan materi visual lainnya.

Penulis: Mohammad Rayhan Guzvianno Soehod (D0321061)

Editor: Novel Adryan Purnomo