Pengalaman Menjadi Edukator Museum dalam Program Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi (KMMS)

SOSIO FISIP UNS (15/1) – Program Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi (KMMS) telah dilaksanakan oleh salah satu Mahasiswa Sosiologi FISIP UNS angkatan 2022, yaitu Sesotya Laron Rembulan Enjang (D0322118), dibawah bimbingan Bapak Shubuha Pilar Naredia, S.Sos., M.Si. Kegiatan magang dilaksanakan di Museum Sonobudoyo sebagai edukator museum dengan kurun waktu pada 24 Juni 2024 hingga 22 Agustus 2024 dengan mitra magang. Museum Sonobudoyo yang terletak di Jl. Pangurakan No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan museum yang menyimpan koleksi sejarah dari masa pra-aksara hingga masa pasca-kemerdekaan. Koleksi yang dipamerkan oleh museum ini berasal dari kebudayaan Jawa, Bali, Madura dan Lombok.

 

Saat menjalani praktek magang. Laron diberi tanggung jawab dan tugas-tugas yang harus dilakukan, antara lain:

  1. Tugas untuk penjagaan koleksi yang dipamerkan. Dalam melaksanakan tugas ini, petugas harus selalu sigap menjaga koleksi agar tidak disentuh, dirusak, atau diambil oleh pengunjung selama jam operasional. Keberadaan petugas di setiap area museum menjadi penting untuk meminimalisir risiko kerusakan atau kehilangan koleksi, mengingat nilai sejarah dan budaya yang tinggi dari setiap artefak yang dipamerkan.
  2. Petugas bertanggung jawab memeriksa tiket masuk pengunjung sebagai langkah awal sebelum mereka memasuki area museum. Selain itu, petugas juga menjelaskan peraturan selama berkunjung, seperti larangan menyentuh koleksi, aturan pengambilan foto, hingga pentingnya menjaga ketenangan di dalam ruangan pameran.
  3. Penempatan di Gedung Hastabrata (Unit 1 Museum), khususnya di area permainan Virtual Reality (VR) dan pemutaran film pendek, merupakan bagian penting dalam memberikan pengalaman interaktif kepada pengunjung Museum Sonobudoyo.
  4. Praktek sebagai edukator dengan pendekatan interaktif dalam tur museum, mengadakan percakapan interaktif, di mana pengunjung diajak dan dibebaskan untuk berbagi pandangan dan berdiskusi tentang tema tertentu yang relevan dengan pameran. Dalam praktiknya, edukator juga dapat menggunakan tur yang dikustomisasi bagi berbagai jenis pengunjung museum, baik orang dewasa, remaja, anak-anak, dan turis mancanegara, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengunjung sehingga semua pengunjung dapat menerima informasi edukasi dengan maksimal.

 

Program magang menjadi kesempatan bagi mahasiswa sosiologi untuk menerapkan ilmu mereka secara langsung. Dengan memahami dinamika sosial pengunjung, mahasiswa dapat mengidentifikasi pola interaksi dan kebutuhan edukasi yang beragam. Selain itu, mahasiswa Sosiologi dapat menyampaikan informasi koleksi dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi generasi muda. Mereka juga dapat mengembangkan strategi komunikasi yang inklusif untuk menciptakan pengalaman interaktif bagi pengunjung. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga membantu meningkatkan peran museum sebagai sarana pendidikan yang modern dan atraktif.

 

Penulis: Sesotya Laron Rembulan Enjang (D0322118)

Editor: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun