Prof. Argyo Demartoto, M.Si. Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UNS

SOSIO FISIP UNS (16/12) – Kepala Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) melaksanakan pengukuhan guru besar UNS pada Senin, 16 Desember 2024 di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS. Prof. Argyo Demartoto, M.Si. merupakan salah satu guru besar yang melaksanakan Sidang Terbuka Senat Akademik Pengukuhan Guru Besar dalam bidang ilmu kepakaran Sosiologi Kesehatan. Pengukuhan dilakukan secara resmi oleh  Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si.  selaku Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS). Prof. Argyo Demartoto, M.Si. merupakan Guru Besar ke-8 FISIP UNS dan ke-305 di UNS. 

 

Pada pidato inagurasi Guru Besar, Prof. Argyo mengangkat judul “Pelayanan Komprehensif Berkesinambungan dalam Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS Berbasis Humanisme Digital: Tantangan dan Peluang”. Pada kesempatan ini, Prof. Argyo menjelaskan terkait HIV dan AIDS yang menjadi salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan data yang ada, prevalensi ODHA di Indonesia mencapai 570 ribu kasus pada 2023 dan data prevalensi ODHA di Surakarta tahun 2005 – Juli 2024 sebanyak 6.188 kasus. Maka dari itu, pelayanan komprehensif berbasis humanisme digital hadir sebagai alternatif yang inklusif bagi ODHA. Seiring perkembangan zaman, tentunya terdapat pergeseran dari sistem konvensional ke digital yang dapat memberikan dampak pada kemudahan dalam membagikan informasi menggunakan media digital. 

 

Selain itu, terdapat perubahan pola dalam pelayanan kesehatan yang mana terdapat 3 gelombang digital humanities, antara lain Gelombang Pertama (1940-2001) yaitu Komputasi Humaniora, Gelombang Kedua (2002-2009) Humaniora Digital yang membawa pada kecanggihan teknologi yang dapat diadaptasi dalam berbagai bentuk, salah satunya pelayanan kesehatan digital yang memberikan kemudahan akses bagi pasien, kemudahan komunikasi dengan rumah sakit, klinik, dokter, dan lain sebagainya. Pada gelombang ketiga (2009-sekarang) yaitu, critical digital humanisme yang mengintegrasikan humanisme digital agar dapat memberikan akses yang inklusif bagi ODHA dan masyarakat umum. Pemanfaatan media digital dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS dapat melalui pemanfaatan media digital yang ada, seperti website sistem informasi, contohnya siha.kemkes.go.id, testjog.org, balipeduli.org, dan lain sebagainya. 

 

Terdapat pula tantangan yang dihadapi dalam implementasi kesehatan digital. Di Indonesia masih terdapat kesenjangan akses teknologi dan infrastruktur yang belum merata, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Kemudian, masih terdapat isu keamanan data dan privasi yang dapat menimbulkan resiko. Tantangan lainnya yaitu, aplikasi kesehatan yang berjumlah terlalu banyak dan kurang terintegrasinya sistem kesehatan konvensional dan layanan digital. Namun, meskipun masih terdapat berbagai tantangan, Prof. Argyo menjelaskan bahwa terdapat pula peluang dalam implementasi kesehatan digital. Antara lain upaya peningkatan akses layanan kesehatan digital dan upaya perbaikan kualitas dan struktur layanan kesehatan melalui teknologi digital. 

 

“Melalui integrasi nilai yang berfokus pada kemanusiaan dan kesetaraan yang diharapkan dapat meminimalisir diskriminasi dan stigma negatif terhadap ODHA dan kelompok tertular HIV dan AIDS,” jelas Prof. Argyo. 

 

Sebelum mengakhiri, pidato inagurasi, Prof. Argyo menyampaikan rasa syukur terdalam kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunianya dalam pencapaian yang didapatkan sebagai Guru Besar FISIP UNS. Selain itu, Prof. Argyo juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua, keluarga, sanak saudara, teman, kolega, dan seluruh pihak yang telah mendukung beliau. Tak lupa, Prof. Argyo menyampaikan terima kasih kepada guru-guru sekolahnya, dosen, pembimbing, rektor beserta jajarannya, civitas akademika Sosiologi FISIP UNS, serta seluruh pihak yang membantu dan mendukung Prof. Argyo. Pencapaian sebagai guru besar yang didapatkan oleh Prof. Argyo merupakan hal yang membanggakan bagi keluarga besar Sosiologi FISIP UNS. Semoga dengan pencapaian tersebut bisa memberikan dampak positif dan manfaat dalam memajukan ilmu pengetahuan sesuai dengan kepakaran. 

 

Penulis: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun