Rehabilitas Melalui Afirmasi: Sebuah Upaya Pendampingan Psikososial Anak Berkonflik Hukum (AKH)

SOSIO FISIP UNS (11/9)-Kegiatan magang mahasiswa periode januari hingga Februari 2024 kali ini dilakukan oleh lima mahasiswa Program Studi Sosiologi UNS diantaranya Ade Ariani (D0321001), Amelia Mardiani (D0321011), Amalia Kurnia (D0321009), Gurun Pambudi (D0321044), A;fina Ananda Putri (D0321007) di Yayasan Sahabat Kapas. Sahabat Kapas merupakan organisasi non-pemerintah dan non-profit yang peduli serta sensitif terhadap kebutuhan anak, terutama anak yang menghuni LPKA/Lapas/Rutan akibat pelanggaran hukum. Yayasan Sahabat Kapas memiliki program dukungan psikososial dengan memberikan layanan berupa bantuan psikologis, kegiatan pengembangan diri, pelatihan keterampilan, dan dukungan reintegrasi.

Sahabat Kapas memberikan kesempatan bagi setiap mahasiswa magangnya untuk menginisiasi suatu project selama berkegiatan disana. Project ini disesuaikan dengan program-program yang sedang dijalankan Sahabat Kapas, yaitu rehabilitasi, youth campaign, maupun sosial media. Setiap mahasiswa akan diminta membentuk tim dan memilih untuk bergabung di salah satu program tersebut. Penulis bersama dengan rekan magang lainnya sebagai tim memilih untuk bergabung dengan divisi dari program rehabilitasi di LPKA Kutoarjo.

Project yang dirancang ini berupa pendampingan psikososial sebagai hasil kolaborasi dari mahasiswa UNS dan UKSW. Pendampingan psikososial ini dilakukan dengan membuat permainan dengan harapan dapat menumbuhkan rasa bahagia pada anak namun juga bermanfaat bagi mereka. Sehingga tema yang diusung dalam project ini adalah “Rehabilitasi Melalui Afirmasi”. Sedangkan untuk permainan ini diberi judul Kindness Story in Puzzle. Sesuai dengan judulnya, permainan Kindness Story in Puzzle ini berupa permainan puzzle pada umumnya. Permainan ini dilakukan secara bersama-sama dengan menyusun potongan puzzle sehingga membentuk gambar yang utuh. Namun yang membedakannya adalah gambar yang digunakan untuk permainan ini dipilih dengan berlandaskan tujuan. Gambar yang diusung berupa gambar warga yang sedang bergotong royong. Permainan puzzle bergambar gotong royong ini dipilih dengan harapan akan menciptakan kerjasama antar-anak binaan di LPKA. Hal ini berangkat dari teka-teki permainan puzzle yang akan lebih baik dipecahkan bersama-sama. Selain itu, diharapkan pula dapat meningkatkan kemampuan problem solving anak dan membangun suasana dan pemikiran positif.

Pendampingan psikososial ini dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2024 dan berlokasi di Aula LPKA Kutoarjo. Kegiatan ini hanya berlangsung dalam waktu dua jam, yaitu pukul 13.00-15.00. Hal ini didasarkan dari kebijakan LPKA yang memberikan peluang kegiatan pendampingan hanya dijalankan selama dua jam saja. Kegiatan ini didampingi oleh  manajer project rehabilitasi Sahabat Kapas dan Volunteer Sahabat Kapas. Anak binaan yang berpartisipasi pula berjumlah 30 orang.

Kegiatan pendampingan ini diawali dengan registrasi lalu dilanjutkan pembukaan acara oleh MC. Pembukaan acara ini dilanjutkan pada sesi ice breaking dengan permainan “Kepala, Pundak, Lutut, Kaki” yang diikuti oleh seluruh anak binaan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Setiap anak akan diminta untuk berdiri dan berhadap-hadapan. Ice breaking ini bertujuan untuk membangun semangat anak-anak binaan selama berkegiatan. Acara kemudian dilanjutkan dengan permainan puzzle.

Permainan puzzle positif ini memiliki 30 potong kepingan yang mana setiap anak akan mendapatkan masing-masing satu kepingan puzzle. Acara dilanjutkan dengan pembacaan tata cara permainan yang dibawakan oleh MC games. Iringan musik dan suasana yang ramai dari antusias anak-anak membuat acara ini semakin meriah. Anak-anak mulai bekerja sama menyusun satu persatu potongan puzzle yang mereka pegang. Pada awalnya, beberapa anak cenderung membentuk kelompok tersendiri dalam penyusunannya, namun di akhir acara mereka bekerja sama dan membuat satu kelompok untuk menyusun potongan puzzle tersebut menjadi gambar yang utuh. Puzzle ini dapat diselesaikan hanya dalam waktu 15 menit saja. Gambar puzzle yang terbentuk utuh kali ini akan menggambarkan sebuah cerita yang patut dibagikan dalam acara selanjutnya, yaitu sharing sessions.

Kegiatan pendampingan ini dilanjutkan dengan sesi sharing session dari gambar atau cerita yang dapat mereka ambil dari puzzle yang telah tersusun tersebut. Anak-anak akan diminta  untuk menyampaikan makna dari puzzle yang telah mereka susun  yaitu gambaran dari kegiatan tolong menolong yang didalamnya mengandung nilai kebaikan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian satu buah kertas dan pulpen yang akan mereka gunakan untuk menceritakan pengalaman mereka. Pengalaman yang dimaksud dapat berupa pengalaman positif dalam bentuk apapun yang pernah mereka lakukan dalam bentuk tulisan. Setelah selesai menuliskan cerita, anak-anak diminta untuk menyampaikan atau menceritakan kebaikan yang pernah dia lakukan. Dalam sesi ini diminta empat anak binaan untuk menceritakan kebaikan yang pernah mereka dilakukan.

Setelah sesi sharing session berakhir, kegiatan ini ditutup dengan pembagian permen kepada anak binaan sekaligus susu kedelai yang telah disediakan oleh LPKA Klas 1 Kutoarjo. Lalu dilanjutkan dengan mengobrol santai dengan anak-anak untuk menjalin kedekatan dengan mereka. Terakhir, kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi yang dibantu oleh dokumentator dari Sahabat Kapas.

Penulis:

Ade Ariani (D0321001)

Amelia Mardiani (D0321011)

Amalia Kurnia (D0321009)

Gurun Pambudi (D0321044)

Alfina Ananda Putri (D0321007)

Editor: Novel Adryan Purnomo