Cerita Mahasiswa Sosiologi FISIP UNS Asal Jepang

SOSIO FISIP UNS- Mahasiswa Sosiologi FISIP UNS berasal dari berbagai latar belakang perbedaan yang beragam, mulai dari keberagaman budaya, suku, agama, dan lain sebagainya. Tidak hanya dari keberagaman mahasiswa yang  berasal dari berbagai daerah di Indonesia, prodi Sosiologi juga memiliki mahasiswa dari luar negeri yang turut menambah warna keberagaman. Seika Yamaguchi, merupakan salah satu Mahasiswa Sosiologi FISIP UNS angkatan 2022 yang berasal dari Negeri Sakura, Jepang.

 

Setelah lulus dari dari MIHO Institute of Aesthetics, yang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas di Jepang, Seika memutuskan untuk melanjutkan studi kuliah di Indonesia, tepatnya mengambil jurusan Sosiologi di FISIP UNS. Alasan Seika memilih untuk berkuliah di Indonesia adalah karena ia tertarik untuk menjalani kehidupan di Indonesia. Meskipun begitu, Seika pernah berada di titik kehilangan motivasi untuk berkuliah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya pandemi covid-19 yang menghambat pelaksanaan sekolah Bahasa Indonesia yang menjadi salah satu proses yang harus ia jalani. Namun, hambatan tersebut tak menjadikan Seika mengurungkan niatnya untuk menempuh pendidikan di Indonesia.

 

Pada saat awal perkuliahan Seika menyatakan bahwa ia mengalami proses adaptasi dalam penggunaan bahasa, kebiasaan, lingkungan, serta budaya yang baru dan berbeda dari negara asalnya. Khususnya dalam kemampuan Bahasa Indonesia, Seika menyatakan bahwa ia kesulitan dalam memahami dan menggunakan Bahasa Indonesia ketika mengikuti perkuliahan.  

 

“Saat itu saya sulit mengikuti diskusi dan menjawab pertanyaan. Hal ini juga berdampak pada fisik saya, saya sulit membiasakan diri dengan lingkungan dan makanan, sehingga saya sering jatuh sakit,” terang Seika.

 

Berbagai usaha yang Seika lakukan dalam menghadapi kesulitan untuk beradaptasi tentunya membuahkan hasil yang baik. Ketika di Semester 3, ia mulai dapat beradaptasi, khususnya dalam kemampuan penggunaan Bahasa Indonesia yang sudah mengalami peningkatan. Hal ini mempermudah Seika dalam berkomunikasi di kelas, baik dalam pengerjaan tugas maupun terlibat dalam diskusi dengan dosen. Seika juga mendapatkan dukungan dan bantuan dari teman-teman kelasnya yang membuat ia semakin semangat dalam mengikuti perkuliahan. 

 

Berdasarkan pengalaman Seika, ia menemukan berbagai perbedaan dalam dunia perkuliahan antara Jepang dengan Indonesia. Menurutnya mahasiswa di Indonesia terlihat lebih aktif dan rajin dalam kegiatan perkuliahan di kelas maupun kegiatan penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan. Hal ini dimungkinkan terjadi karena menurut Seika setiap perkuliahan yang berlangsung disertai dengan penugasan yang banyak. Selain itu, Seika menemukan bahwa mahasiswa Indonesia lebih sedikit terlibat dalam pekerjaan paruh waktu dibandingkan di Jepang yang kebanyakan mahasiswanya menjalankan kerja paruh waktu. 

 

Adanya norma-norma yang berlaku di Indonesia menjadi wawasan baru untuk Seika. Di Jepang siswa-siswa yang bersekolah wajib berseragam dan mahasiswa di universitas pada umumnya akan menggunakan pakaian yang santai. Sementara itu, mahasiswa di Indonesia dengan norma yang ada cenderung akan mengenakan pakaian yang lebih formal dan terdapat larangan menggunakan sandal, jeans damaged, kaos, dan lain sebagainya. 

 

Menurut Seika, belajar di Sosiologi FISIP UNS membuat ia memahami banyak hal mengenai masyarakat Indonesia dari berbagai bidang, seperti politik, budaya, keluarga, dan lain sebagainya. Sosiologi sebagai disiplin ilmu yang erat dengan kehidupan manusia dengan berbagai banyak perbedaan dan keberagaman menjadi hal yang menarik, khususnya bagi Seika yang merasakan perbedaan antara masyarakat Jepang dengan Indonesia. Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, terkadang Seika diajak berdiskusi mengenai kehidupan masyarakat Jepang yang membuat ia terdorong untuk belajar lebih banyak mengenai negara asalnya. Menurut Seika, proses perkuliahan berjalan yang diberikan oleh dosen berjalan dengan baik, menarik, serta mudah dipahami sehingga memberikan perspektif yang lebih luas. Selain itu, Seika beranggapan bahwa mahasiswa FISIP UNS antusias dalam menuntut ilmu dan aktif dalam kegiatan akademik maupun non akademik.

 

Penulis: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun