Optimalisasi Pencegahan Stunting di Kota Surakarta melalui Workshop Peran Mitra dalam Pelaksanaan Program Bangga Kencana

SOSIO FISIP UNS (14/7)-Stunting menjadi permasalahan sosial kesehatan yang memerlukan perhatian lebih dari berbagai elemen masyarakat. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), benua Asia menempati angka proporsi kasus stunting terbesar di dunia sebesar 150 juta anak, di mana jumlah kasus Di Asia Tenggara sebesar 25.7% anak, jumlah ini menempati posisi tertinggi kedua di benua Asia setelah Asia Selatan. Sedangkan berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, prevalensi stunting berdasarkan tinggi badan dibagi umur di Indonesia menunjukkan jumlah 27,3% sehingga dapaat disimpulkan bahwa permasalahan stunting secara nasional masih di atas prosentasi kasus secara global atau dunia. Sedangkan kuantitas permasalahan stunting di Jawa Tengah adalah 27,2% dan Kota Surakarta sebesar 20,4%. Dinas Kesehatan Kota Surakarta telah melakukan penimbangan Balita serentak pada Februari 2022 dan prevalensi balita stunting yang ditemukan sejumlah 490 anak.

Strategi yang telah diterapkan untuk mengatasi permasalahan stunting secara nasional salah satunya dengan melaksanakan Program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana). Strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta dalam program Bangga Kencana antara lain pemberian makanan tambahan kepada bayi/balita dan ibu hamil kurang energi kalori, penyediaan cadangan pangan/pembelian beras, Posyandu di lingkungan yang terdapat anak stunting, membentuk kelompok pembudidaya ikan dan ternak di lingkungan yang terdapat stunting, pengadaan kit anti-stunting, pengadaan Bina Keluarga Balita Stunting KIT Stunting, pemahaman Kesehatan reproduksi dan stunting bagi calon pengantin, edukasi pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan bagi ibu hamil dan keluarga, pembinaan Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, Pusat Iinformasi Konseling-Remaja dan Upaya Penigkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera, kegiatan pelatihan calon pelatih penanganan stunting jenjang Pendidikan Anak Usia Dini serta pelatihan bagi Kader Posyandu.  Berbagai program tersebut tidak dapat dilaksanakan secara optimal tanpa adanya kolaborasi bersama mitra-mitra terkait. Untuk mengoptimalkan peran mitra dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana, Dinas Kesehatan Kota Surakarta mengadakan Workshop Peran Mitra dalam Pelaksanaan Program Bangga Kencana Bagi Pencegahan Stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung  Pertemuan Sasana Reksa Waluya Husada, Dinas Kesehatan lantai 3, Kompleks Balaikota Surakarta pada Kamis, 14 Juli 2022 pukul 09.00-12.00 WIB. Kegiatan workshop menghadirkan 3 narasumber diantaranya Ibu Sumilir yang membahas tentang Kebijakan Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluargan Berencana (Bangga Kencana) Kota Surakarta, Dr. Ir. Retno Setyowati, M.S. membahas Peran Mitra Pemerintah dalam Pencegahan Stunting serta dr. Hari Wahyu Nugroho, SpA(K) membahas Penanggungan dan Pencegahan Stunting. Diskusi berlangsung dengan baik dipandu oleh perwakilan LPPM sekaligus Dosen Program Studi Sosiologi Universitas Sebelas Maret, Dr. Argyo Demartoto, M.Si.

Kegiatan ini menghadirkan mitra Pemerintah Kota Surakarta dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana diantaranya KKI, PKBI, PIK: Pusat Informasi dan Konseling Remaja, PKK 5 Kecamatan dan PKK Kota, Lurah se Kota Surakarta, dengan total peserta sebanyak 100 orang. Keaktifan diskusi dan pertukaran ide yang berlangsung selama workshop diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan kinerja masing-masing pihak baik Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Surakarta serta para mitra dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana sehingga pencegahan stunting di Kota Surakarta dapat terlaksana secara optimal.

 

Penulis : Novel Adryan Purnomo