Membangun Akses Pendidikan: Analisis Program Kampus Mengajar Sebagai Agen Perubahan Sosial

Pendidikan memainkan peran yang sangat penting bagi individu dan masyarakat. Tanpa adanya pendidikan di Indonesia, masyarakat akan menghadapi sejumlah tantangan serius yang dapat merugikan perkembangan dan kesejahteraan negara. Pendidikan yang baik akan membawa suatu perubahan yang baik bagi bangsa, maka dibutuhkan suatu pendidikan yang baik dengan adanya dukungan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat bangsa itu sendiri, generasi muda terdidik yang memiliki pengaruh dalam masyarakat yakni mahasiswa. Sebagai kaum intelektual dan anggota masyarakat yang punya nilai tambah, mahasiswa mampu memerankan diri secara profesional dan proporsional di masyarakat ataupun di dunia pendidikan. Perlu pengembangan metode pembelajaran yang menarik minat dan bakat mahasiswa untuk lebih berkarya (Putri, 2018).

 

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan kemandirian kepada perguruan tinggi dalam merancang kurikulum, menentukan metode pembelajaran, dan melakukan inovasi dalam pengembangan pendidikan tinggi. Program MBKM ini memiliki beberapa jenis seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar, Magang Studi Independent Bersertifikat, dan Wirausaha Merdeka. Program yang saya ikuti di sini adalah program Kampus Mengajar. 

 

Kampus Mengajar merupakan bagian kegiatan pembelajaran dan pengajaran di satuan pendidikan dasar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, yang selanjutnya disebut sekolah penugasan. Kampus Mengajar bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. 

 

Program Kampus Mengajar membuka ruang bagi mahasiswa untuk bisa mengaplikasikan keahlian serta ilmu pengetahuan mereka dalam membantu siswa di satuan pendidikan dasar. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan minat, semangat, dan keinginan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa diharapkan menjadi inspirasi bagi para peserta didik untuk memperluas cita-cita serta wawasan mereka. Dalam program Kampus Mengajar, peran mahasiswa tidak hanya sebagai mitra guru, melainkan juga sebagai agen perubahan dan juga social control di dalam sekolah. Perubahan di semua bidang kehidupan yang sangat cepat dan signifikan telah mengakibatkan perubahan sosial yang harus dibarengi dengan perubahan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. 

 

Program Kampus Mengajar menjadi salah satu program MBKM yang diikuti oleh mahasiswa Sosiologi FISIP UNS, salah satunya yaitu Dyah Putri Andarini (D0320031). Dyah berpartisipasi dalam program Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 yang menjadi sosok agen perubahan pada sekolah penugasan di SD Negeri Gayam 05 Sukoharjo. Ada beberapa program pendidikan yang telah diwujudkan oleh mahasiswa dalam program Kampus Mengajar, antara lain:

1.Peningkatan literasi dan numerasi

Asesmen Kompetensi minimum ini merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh setiap siswa agar mampu meningkatkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) (Puspendik, 2020). Melalui AKM ini, mahasiswa Kampus Mengajar dapat mengetahui seberapa jauh angka pemahaman literasi dan numerasi peserta didik. AKM dilaksanakan dua kali yakni AKM Pre-test dan AKM Post-test. Hasil AKM Post-test memiliki kenaikan hampir 50% dari AKM Pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan mahasiswa Kampus Mengajar sangat berpengaruh dalam meningkatkan pemahaman literasi dan numerasi peserta didik.

2. Digitalisasi pendidikan bagi pendidik

Pembelajaran yang hanya berbasis pada teori dan buku, menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik. Oleh karena itu, mahasiswa Kampus Mengajar memberikan inovasi berupa pelatihan pembuatan media pembelajaran melalui aplikasi editor dengan tujuan untuk membuat pembelajaran di kelas lebih menarik, serta peserta didik lebih memiliki kemudahan dalam menangkap materi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik.

3. Adaptasi teknologi

Era yang serba digital seperti sekarang ini, membuat lingkup pendidikan di sekolah juga tidak kalah saing. Mahasiswa Kampus Mengajar menciptakan program “Belajar Sambil Bermain : Penerapan Quizizz Sebagai Media Pembelajaran Digital”. Melalui program ini, mahasiswa mengaplikasikan media pembelajaran digital kepada peserta didik. Tujuannya agar peserta didik mulai mengenal kemajuan teknologi sejak dini serta memperkenalkan inovasi media pembelajaran baru yang lebih menarik.

4. Program penguatan karakter siswa

Mahasiswa Kampus Mengajar pada saat di sekolah penugasan, membuat beberapa program dengan tujuan untuk penguatan karakter siswa. Program tersebut yakin kebiasaan rutin sholat dhuha berjamaah dan pembuatan pohon harapan siswa. Diharapkan peserta didik di SD Negeri Gayam 05 mampu membentuk karakter yang baik dengan adanya program ini.

5. Pembelajaran di luar kelas

Selain kegiatan di atas, mahasiswa Kampus Mengajar juga membuat beberapa program seperti pembuatan eco-print dan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler. Pembuatan eco-print ini dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh guru, pendidik, dan peserta didik SD Negeri Gayam 05. Untuk meningkatkan kreativitas peserta didik, mereka diberi kebebasan untuk menghias eco-print yang akan mereka buat. Selain itu, mahasiswa Kampus Mengajar juga membuat beberapa kegiatan ekstrakurikuler musik serta ekstrakurikuler TIK di sekolah.

 

Menurut Dyah Putri Andarini, ketika mengikuti program Kampus Mengajar, banyak sekali pengalaman serta hal-hal baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Menjadi agen perubahan tentunya ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengikuti program Kampus Mengajar seperti di atas. Oleh karena itu, dengan keikutsertaan dalam program Kampus Mengajar 6 ini, diharapkan dapat menciptakan perubahan-perubahan untuk sekolah yang jauh lebih baik lagi. 

 

Penulis: Dyah Putri Andarini  (D0320031)

Editor: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun