Penguatan dan Pemberdayaan Pasar Rakyat melalui Program Penggerak Muda Pasar Rakyat

SOSIO FISIP UNS (19/8)-Program Penggerak Muda Pasar Rakyat (PMPR) merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI yang berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI. Melalui program ini, mahasiswa memiliki kesempatan selama satu semester atau setara dengan 20 SKS menempuh pembelajaran di luar program studi dengan mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan untuk memberi dampak penguatan dan pemberdayaan Pasar Rakyat secara konkrit.

Program Penggerak Muda Pasar Rakyat hadir untuk menjawab berbagai tantangan seperti terbatasnya pemahaman terkait penerapan digitalisasi pasar bagi pedagang dan pengelola pasar rakyat, terbatasnya kegiatan peningkatan kapasitas SDM pedagang pasar serta 16.235 Pasar Rakyat tersebar di Indonesia baru 46 pasar telah menerapkan SNI Pasar Rakyat. Dimana mahasiswa menjadi aktor utama dalam memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif berbasis pengalaman. Adapun tiga kegiatan magang dalam program ini mencakup, penerapan SNI Pasar Rakyat, penerapan Digitalisasi Pasar Rakyat serta peningkatan kapasitas pedagang melalui Sekolah Pasar.

Dalam program ini mahasiswa memperoleh pelatihan secara komprehensif, pendampingan oleh mentor, induksi kerja di lingkungan pasar rakyat, sertifikat magang dari Kementerian Perdagangan RI dan  uang saku selama 5 bulan. Lokasi pelaksanaan Program Penggerak Muda Pasar Rakyat tersebar di 60 Pasar Rakyat di 15 Kabupaten/Kota dengan melibatkan 300 mahasiswa. Di Kota Surakarta, terdapat 4 pasar yang  menjadi lokasi pelaksanaan program, yaitu Pasar Legi, Pasar Nusukan, Pasar Gede dan Pasar Kadipolo

Penerapan SNI Pasar Rakyat

Pada kegiatan penerapan SNI Pasar Rakyat, mahasiswa mengikuti pelatihan terkait Teknik Identifikasi dan Pemetaan Persyaratan SNI Pasar serta melaporkan hasil pemetaannya dalam bentuk tabel Gap Analysis. Tidak hanya itu, dalam poin ini mahasiswa mendampingi dan menggerakkan pengelola pasar, Pemerintah Daerah dan stakeholder dalam memenuhi SNI 8152:2021 Pasar Rakyat.

Penerapan Digitalisasi Pasar Rakyat

Terbatasnya pemahaman pedagang dan pengelola pasar terkait penerapan dan pentingnya digitalisasi Pasar Rakyat menjadi salah tantangan bagi Kementerian Perdagangan RI dalam mewujudkan percepatan digitalisasi 1.000 pasar dan 1.000.000 UMKM/pedagang pada tahun 2022-2024. Dalam kegiatan program ini mahasiswa dituntut untuk mengidentifikasi kebutuhan karakteristik, mendampingi dan merancang metode pemantauan pedagang dan pengelola pasar dalam penerapan Digitalisasi Pasar Rakyat. Adapun 4 poin kegiatan magang yang menjadi fokus utama dalam penerapan Digitalisasi Pasar Rakyat yaitu penerapan e-commerce melalui loka pasar, penerapan e-payment melalui QRIS, pencatatan pasokan komoditas secara digital di Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP) serta pencatatan omset melalui Sistem Informasi Pasar Rakyat (SIPR).

Berdasarkan hasil pemetaan penerapan Digitalisasi Pasar Rakyat, banyak terjadi penolakan dari pedagang di Pasar Nusukan. Pihak pedagang mengatakan bahwa penggunaan QRIS tidak begitu terpakai karena pembeli di Pasar Nusukan masih menggunakan pembayaran tunai, disisi lain pedagang juga mayoritas lanjut usia yang memiliki kesulitan dalam mengoperasikan handphone. Menyikapi permasalahan tersebut, tim PMPR Pasar Nusukan menyelenggarakan sosialisasi mengenai Digitalisasi Pasar Rakyat dengan narasumber dari Dinas Perdagangan Kota Surakarta. Selain sosialisasi, tim PMPR Pasar Nusukan memfasilitasi bagi pedagang yang tertarik untuk menggunakan e-commerce dan e-payment saat aktivitas jual beli.

Peningkatan Kapasitas Pedagang melalui Sekolah Pasar Rakyat

            Sekolah pasar merupakan media pembelajaran dalam tata pengembangan ilmu ekonomi, tata cara berdagang, kebersihan, kesehatan, keamanan, pengilahan limbah dan teknologi bagi pedagang di Pasar Rakyat. Sekolah Pasar hadir untuk menjawab tantangan mengenai terbatasanya SDM yang melakukan kegiatan pembinaann dan pemberdayaan pedagang Pasar Rakyat secara berkelanjutan. Atas hasil identifikasi kebutuhan pedagang, tim PMPR Pasar Nusukan menyelenggarakan Sekolah Pasar dengan materi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Pasar Rakyat dengan mengundang Dinas Kesehatan sebagai narasumber. Di hari yang berbeda, tepatnya pada tanggal 12 Juli juga diselenggerakannya Sekolah Pasar yang kedua dengan materi Manajemen Keuangan Sederhana dengan pembicara dari Dinas Perdagangan Kota Surakarta dan tim PMPR Pasar Nusukan.

Penulis : Anis Dwi Lestari