Cegah Radikalisme Melalui Ajaran Toleransi

SOSIO FISIP UNS (7/4)-Alumni Sosiologi FISIP UNS, Naeni Amanullah, S.Sos., M.Si sukses menjadi dosen pengajar Program Studi Sosiologi di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta. Naeni merupakan mahasiswa Sosiologi FISIP UNS yang lulus pada tahun 2005 dan melanjutkan studi pada Program Studi Antropologi di Universitas Indonesia untuk memperoleh gelar Magister. Sebagai dosen, Naeni mengampu beberapa mata kuliah diantaranya Academic Skill; Etika Sosial, Etnografi Indonesia; Ilmu Sosial Dasar, Kapital Sosial; Metode Penulisan Proposal Skripsi; Pengantar Sosiologi, Praktik Riset dan Seminar; Sosiologi Agama; Sosiologi Dasar, Sosiologi Organisasi; Manajemen; Sosiologi Perkotaan; Teori Sosiologi ; Tipologi, Struktur dan Pranata Sosial Nusantara. Naeni menjadi sosiolog yang aktif dalam isu-isu terkait keagamaan dan pencegahan radikalisme. Keseriusannya pada isu ini dapat dilihat melalui karya-karya beliau seperti Kesalehan dan Agency Perspektif Antropologis dalam Mendekati Subyek Beragama. Dalam tulisan ini Naeni membahas konsep praktik dan kesalehan menurut Talal Asad sekaligus kritik Asad terhadap definisi umum agama menurut Clifford Geertz. Artikel ini merupakan bagian dari bunga rampai yang berjudul Antropologi Agama: Wacana-Wacana Mutakhir dalam Kajian Religi dan Budaya yang diterbitkan oleh UI Press pada tahun 2012 dan disunting oleh Dr. Tony Rudyansjah. Karya lainnya berjudul The Akhlak Revolution: A Triadic Interplay Between Piety, Islamization, and Neoliberal Ethics. Selain itu, beliau juga pernah menulis buku berjudul Tatakelola Pemerintahan Inklusif dan Inisiatif Lokal yang diterbitkan oleh Abdurrahman Wahid Centre pada tahun 2017. Sejak 5 Juni 2018 sampai 2 Juni 2020, Naeni Amanullah mengemban amanah sebagai Kepala Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.

Pada Desember 2018 hingga Januari 2019, beliau tergabung dalam tim penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (LPPM Unusia). Penelitian yang dilakukannya tidak jauh dari isu agama dan upaya pencegahan radikalisme. Beliau mengemukakan bahwa sebagian gerakan Islam di kampus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia telah mengarah pada gerakan Islam transnasional. Bagi Naeni gerakan ini perlu menjadi perhatian bersama karena gerakan Islam di PTN mulai berkiblat ke luar negeri seperti Islam Timur Tengah yang cenderung bertujuan untuk menutup diri dari keragaman Indonesia. Meskipun masih ada juga gerakan Islam nasional yang terbuka kepada keragaman di Indonesia. Sensitifnya isu ini memunculkan penolakan dari beberapa pihak terkait hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa terjadi gerakan Islam transnasional pada beberapa kampus di Indonesia seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang langsung membantah penelitian Naeni tersebut. Namun, di sisi lain titik berat dari penelitian yang beliau lakukan adalah untuk mengoptimalkan upaya pencegahan radikalisme termasuk di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri. Menurutnya, kelompok-kelompok Islam transnasional mampu memformulasikan dan mempromosikan gerakan dengan cepat sehingga diperlukan sistem dan adaptasi ekosistem kampus yang dilakukan tidak hanya oleh para mubalig saja melainkan kolaborasi dari berbagai elemen kampus. Upaya semacam ini dinilai akan mengoptimalkan tercapainya toleransi di dalam kampus negeri.

 

Penulis : Novel Adryan Purnomo (07/04/22)

Add a Comment

Your email address will not be published.