Kampus Mengajar 6: Pengalaman Mahasiswa Sosiologi dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Di SD Islam Sunniyah Surakarta

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih tergolong rendah dikarenakan beberapa hal, seperti kurangnya sarana dan prasarana yang kurang memadai, rendahnya kualitas tenaga pendidik, keterbatasan akses, dan lain sebagainya. Padahal pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam proses melahirkan generasi emas di masa mendatang.  Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah melalui Program MBKM Kampus Mengajar, dimana para mahasiswa yang memiliki kemampuan dan ketertarikan dalam pendidikan dapat turut berpartisipasi.. Program ini bukan hanya dikhususkan bagi mahasiswa dari fakultas keguruan saja, melainkan diberlakukan untuk seluruh mahasiswa dari berbagai program studi. Sahda Alifa Marrelda merupakan mahasiswa Sosiologi FISIP UNS yang turut berpartisipasi dalam program MBKM Kampus Mengajar. Sebagai mahasiswa, Sahda merasa mampu membangun pendidikan Indonesia ke arah yang lebih positif, walaupun dimulai dari lingkup yang kecil yaitu di sekolah penugasan SD Islam Sunniyah Surakarta

Program Kampus Mengajar ini berfokus pada literasi dan numerasi. Mungkin banyak orang mengira bahwa literasi dan numerasi hanya sebatas membaca dan menghitung saja, namun ternyata pemaknaan keduanya sangatlah luas. Literasi dapat diwujudkan melalui membaca, menulis, bercerita, bernyanyi, mengaji, dan lain-lain. Implementasinya dilakukan melalui program kerja Rabu Literasi (Rasi) yang dilaksanakan setiap hari Rabu dengan kegiatan yang bervariasi tiap minggunya, seperti seperti membaca sambung, menulis cerpen, bercerita, menonton film, menganalisis film, mengaji, kuis, dan lain sebagainya. Selain itu untuk meningkatkan minat literasi siswa Sahda dan teman-teman satu tim melakukan pemberdayaan perpustakaan dan pembuatan pojok baca. Sedangkan kemampuan numerasi dapat ditingkatkan melalui menghitung sederhana atau melalui permainan seperti teka-teki silang, ular tangga, hitung sambung, dan lain sebagainya. Selain meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, tujuan penyaluran materi melalui media permainan adalah untuk meningkatkan kemampuan kerja sama tim, problem solving, penyusunan strategi, serta pembentukan karakter siswa. 

Upaya pembentukan karakter juga diwujudkan melalui program kerja sosialisasi yang berfokus pada tema 3 Dosa Besar dalam Dunia Pendidikan, yaitu kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi beragama. Penyampaian materi dapat melalui media video, film, dan lagu untuk selanjutnya dijelaskan oleh para mahasiswa dengan bahasa yang mudah diterima anak-anak Sekolah Dasar (SD). Selain itu, Sahda dan tim juga melakukan digitalisasi media belajar dengan membiasakan para siswa belajar menggunakan laptop atau komputer. Sahda dan tim juga memperkenalkan aplikasi-aplikasi sederhana yang akan digunakan di jenjang pendidikan lebih lanjut.

Selain peningkatan kemampuan siswa, Sahda dan tim juga melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik di sekolah tersebut dengan mengadakan workshop berupa pembekalan materi yang telah diberikan oleh Tim Program Kampus Mengajar. Materi yang didiskusikan seputar literasi dan numerasi, digitalisasi media pembelajaran, dan penyusunan rencana pembelajaran. Selanjutnya Sahda dan tim juga memperkenalkan pada pilar SDGs, salah satunya yaitu kepedulian pada lingkungan sekolah yang diimplementasikan melalui pelatihan hidroponik dan fun plogging

Penulis: Sahda Alifa Marrelda (D0321110)

Editor: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun