Lab Sosiologi Menyelenggarakan Kuliah Tamu dan Bedah Buku “Suara Mereka yang Kembali dan Dikembalikan: Kisah Eks Tapol Perempuan 1965”

SOSIO FISIP UNS (08/03) – Laboratorium Sosiologi kembali mengadakan kegiatan kuliah tamu yang berkolaborasi dengan kelas-kelas mata kuliah Program Studi Sosiologi. Kegiatan ini juga dibuka untuk masyarakat umum secara gratis. Kuliah tamu dan bedah buku diselenggarakan pada Jumat, 8 Maret 2024 di Ruang Seminar FISIP UNS. 

 

Kegiatan bedah buku mengulas buku yang berjudul “Suara Mereka yang Kembali dan Dikembalikan: Kisah Eks Tapol Perempuan 1965” karya dari Dr. Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum. yang merupakan alumni Program Studi Sosiologi FISIP UNS lulusan tahun 1994, yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak dan atas Kesehatan dan Pendidikan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia. Karya buku ini merupakan buku kesekian yang sudah ditulis dan diterbitkan oleh Dr. Amurwani.

 

Acara ini dibuka oleh Dr. Siti Zunariyah, S.Sos., M.Si. sebagai pembawa acara yang merupakan perwakilan dari Laboratorium Sosiologi. Selanjutnya, Kepala Prodi Sosiologi Dr. Argyo Demartoto, M.Si memberikan sambutan sebelum acara inti dimulai. Dr. Argyo mengapresiasi adanya kegiatan kuliah tamu yang sudah diselenggarakan oleh Lab Sosiologi yang meliputi Dosen Sosiologi dan Mahasiswa yang menjadi aktivis laboratorium. Dr Argyo juga menuturkan terima kasih serta selamat kepada Dr. Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum. yang telah mendapatkan Penghargaan Alumni Berprestasi UNS Tahun 2024.

 

Acara dilanjutkan dengan bedah buku oleh Dr. Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum. Buku yang berjudul “Suara Mereka yang Kembali dan Dikembalikan: Kisah Eks Tapol Perempuan 1965” terbit di tahun 2023 oleh Penerbit Buku Kompas. Buku ini merupakan hasil disertasi Dr. Amurwani di Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia. Buku ini menjadi lanjutan dari buku yang sebelumnya sudah diterbitkan dari hasil tesisnya yang berjudul “Gerwani: Kisah Tahanan Politik Wanita di Kamp Plantungan” tahun 2011, Penerbit Buku Kompas.

 

Pada kesempatan ini, Dr. Amurwani mengulas mengenai buku yang berisi kisah dari eks tahanan politik yang bersinggungan di masyarakat setelah mereka dibebaskan, bagaimana akhirnya eks tapol berproses mengatasi segala kesulitan yang dialami dengan stigmatisasi yang ada di masyarakat. 

 

Dr. Amurwani menceritakan bagaimana proses penulisan karyanya. Ketika beliau mengikuti kegiatan Seminar Internasional di Juni, 2018 terdapat performa dari paduan suara Dialita. Pada saat tersebut Dr. Amurwani mengenal Dialita yang merupakan kelompok paduan suara yang beranggotakan perempuan-perempuan yang menjadi eks tahanan politik pada masa Orde Baru. Dialita menjadi kelompok organisasi yang terbentuk dengan tujuan untuk memperjuangkan hak-hak eks tahanan politik supaya diakui dan bisa mendapatkan akses dasar yang meliputi akses ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. 

 

Dialita menjadi wadah bagi eks tapol untuk menguatkan satu sama lain. Dalam buku ini, eks tapol tidak hanya mendapatkan stigma dari masyarakat tetapi bahkan juga dari keluarga sendiri. Maka dari itu berkumpul dalam kelompok menjadi trauma healing bagi eks tapol dengan cara bercerita dengan sesama anggota. Dr. Amurwani memaparkan bahwa Dialita mendapatkan dukungan dari kelompok organisasi, lembaga masyarakat sehingga membuat Dialita terdorong untuk tampil di depan umum. Hal ini menjadi salah satu langkah untuk menghilangkan stigma. Dialita mengubah stigma yang ada di masyarakat dengan mereproduksi budaya dari lagu-lagu yang didominasi dengan nada lembut.

   

“Sejarah tidak hanya digunakan untuk melihat masa lalu bagi eks tahanan politik, sejarah itu digunakan untuk memandang jauh ke depan. Dia membangun sejarah yang baru, membangun sejarah baru yang seperti apa? Membuat paradigma baru dengan mereproduksi budaya ini supaya orang tidak lagi menganggap ia bagian dari yang jahat, yang kejam, dan sebagainya,” ujar Dr. Amurwani. 

 

Dr. Amurwani juga memaparkan mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami ketika mengumpulkan data atau wawancara dengan narasumber. Mulai dari ketersediaan dari narasumber yang membutuhkan waktu yang lama hingga kesulitan dalam menemukan lokasi narasumber yang membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan. 

 

Kurang lebih dua puluh menit sesi pemaparan dari Dr. Amurwani berjalan kemudian dilanjutkan oleh Dr. Akhmad Ramdhon, S.Sos., M.A yang memberikan tanggapan. Beliau menuturkan bahwa persoalan serajag menjadi hal yang panjang dalam buku ini. Menurutnya, tulisan Dr. Amurwani menyajikan kisah eks tahanan politik perempuan selama mengalami masa tahanan hingga kisahnya setelah keluar dan menjadi eks tahanan politik.

 

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dibuka untuk seluruh peserta yang hadir. Terdapat tiga orang yang berkesempatan untuk menanggapi dan bertanya kepada pembicara. Setiap peserta yang hadir mendapatkan rewards berupa buku cetak “Suara Mereka yang Kembali dan Dikembalikan: Kisah Eks Tapol Perempuan 1965” beserta dengan tanda tangan dari Dr. Amurwani.

 

Kegiatan kuliah tamu dan bedah buku selesai dalam jangka waktu kurang lebih dua jam dan berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama seluruh pihak yang hadir.

 

 

Penulis: Triana Rahmawati dan Aisya Lu’luil Maknun