Memberdayakan Perempuan, Membangun Masa Depan

SOSIO FISIP UNS (24/11)-Lihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu, bagian lirik lagu Hati yang Luka ciptaan Rinto Harahap yang dirilis pada tahun 1987 dan dipopulerkan oleh Betharia Sonata dinyanyikan bersama peserta Sosialisasi Strategi Pembangunan berbasis Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Sukoharjo. Selain untuk mencairkan suasana, lagu ini juga menggambarkan permasalahan yang dihadapi perempuan dalam pembangunan yaitu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) baik kekerasan non fisik, kekerasan ekonomi, kekerasan seksual dan bentuk kekerasan lainnya yang masih terjadi hingga saat ini. Berangkat dari permasalahan ini Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) melaksanakan Sosialisasi Strategi Pembangunan berbasis Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Menara Wijaya pada 24 November 2022 pukul 09.30 ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo, Ir. Proboningsih Dwi Danarti. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terkait perlunya percepatan pengintegrasian gender dalam pembangunan dan pembangunan kreativitas gender dalam kehidupan sehari-hari. Program ini menjadi salah satu komitmen pemerintah dalam pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Partisipasi antar lapisan masyarakat menjadi ujung tombak dalam kegiatan pengarusutamaan gender melalui dukungan dan kolaborasi dengan berbagai bidang termasuk akademisi. Oleh karena itu acara ini diikuti oleh 80 peserta dari unsur Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Dharma Wanita Persatuan (DWP), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Sanggar Inklusi, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta dan Dasawisma Kabupaten Sukoharjo dengan mengundang narasumber dari bidang akademisi yaitu Kepala Program Studi Sosiologi Universitas Sebelas Maret, Dr. Argyo Demartoto, M.Si.

Dalam paparannya, Dr. Argyo menyampaikan terkait tahap yang perlu ditempuh dalam perencanaan pembangunan yang responsif gender yaitu melakukan analisis kebijakan gender, memformulasi kebijakan yang responsif gender dan menyusun rencana aksi kebijakan, program, proyek, dan kegiatan pembangunan yang responsif gender. Implementasi dalam pembangunan responsif gender dapat diwujudkan melalui upaya mencukupi kebutuhan-kebutuhan jangka pendek terkait perbaikan kondisi  perempuan dan/atau laki-laki untuk menjalankan peran-peran sosial masing-masing, seperti perbaikan taraf kehidupan, perbaikan pelayanan kesehatan, penyediaan lapangan kerja, penyediaan air bersih dan pemberantasan buta aksara. Kebutuhan perempuan dan/atau laki-laki yang berkaitan dengan perubahan pola relasi gender dan perbaikan posisi perempuan dan/atau laki-laki, seperti perubahan di dalam pola pembagian peran, pembagian kerja, kekuasaan dan kontrol terhadap sumberdaya. Antusiasme peserta dalam sosialisasi ini sangat tinggi, hal ini ditunjukkan melalui banyaknya pertanyaan  yang disampaikan oleh peserta diakhir sesi pemaparan materi dimoderatori oleh Budiarti Sri Rahayu. Acara ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi Pembangunan berbasis Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Sukoharjo.

Penulis : Novel Adryan Purnomo