Merealisasikan ide Digital Innovation for Sustainable Village melalui Pengembangan Start Up Digital “Gobran.id” sebagai Upaya Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Merata di Desa Branjang, Ungaran Barat, Semarang

SOSIO FISIP UNS (6/1)-Pada zaman digitaliasi ini, hadirnya suatu teknologi tentu sangat penting. Seiring dengan perkembangan suatu teknologi tentunya harus terdapat inovasi didalamnya. Apalagi pada tahun 2045, Indonesia akan mengalami usia emas. Untuk mewujudkan upaya tersebut harus didukung dengan memperkuat sumber daya manusia pada generasi muda melalui transformasi digital. Pada umumnya desa kerap diidentikkan sebagai tempat yang tertinggal dengan akses yang terbatas dan peluang ekonomi yang minim. Tidak sedikit pemuda lebih memilih meninggalkan desa untuk bekerja di kota. Padahal jika potensi desa digali dengan baik dan berkelanjutan hal tersebut membuat peluang untuk meningkatkan kesejahteraan. 

Dengan adanya suatu stereotipi tersebut, PT. AMATI Karya Indonesia mengajak pemuda untuk menyelesaikan masalah di desa dengan solusi digital yang fokus pada digital innovation for sustainable village yang mana sejalan dengan SDGs Desa. Generasi pemuda memiliki peran yang sangat penting sebagai agen penggerak perubahan dalam mempelopori pembangunan desa. Dengan adanya hal tersebut dapat menciptakan suatu perubahan yang baik bagi desa. 

Adapun tujuan diadakannya program ini adalah untuk menciptakan akselerasi bagi para mitra desa melalui ide strategis yang nantinya akan dihasilkan oleh generasi muda, meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi generasi muda untuk memasuki dunia kerja dan merintis usaha berbasis inovasi berkelanjutan, menciptakan perubahan pembangunan bagi desa di Indonesia melalui projek digital start up yang sesuai dengan SDGs (Sustainable Development Goals) ,terciptanya kemampuan mengenai siklus pengelolaan produk dengan memanfaatkan teknologi. 

PT AMATI Karya Indonesia merupakan sebuah Non-Government Organization yang bergerak di bidang pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable dengan menggunakan sistem Project Based Learning dalam pengembangan kinerja bagi generasi muda. Dalam penggunaan sistem Project Based Learning, PT AMATI Karya Indonesia mendukung kehidupan berkelanjutan dengan fokus utama menyelesaikan permasalahan-permasalahan nyata yang terjadi di masyarakat desa. Pada studi independen ini peserta dibekali pembelajaran materi selama kegiatan onboarding dan training sebelum berhubungan langsung dengan desa mitra. 

Dengan melihat potensi yang dapat dikembangkan, Rhoesita Bhasukesti (D0320067) memilih Desa Branjang,Ungaran Barat,Semarang untuk dijadikan sebagai desa mitra dalam pembuatan inovasi digital. Desa Branjang, Ungaran Barat, Semarang ditetapkan sebagai Top 300 Desa Wisata Indonesia pada tahun 2021 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, karena Desa Branjang memiliki berbagai potensi terutama pada potensi alamnya. Sebagai wilayah yang memiliki potensi pada sektor wisata, industri dan kuliner membuat daya tarik bagi pengunjung di Desa Wisata Branjang. Selain memiliki keunggulan pada sektor wisata alamnya, Desa Wisata Branjang juga menjadi rumah bagi berbagai industri kreatif mulai dari kerajinan kayu, kerajinan resin, dan kerajinan aquarium. 

Melihat adanya potensi tersebut, tim MBKM Rhoesita tertarik untuk melakukan inovasi pembuatan marketplace untuk produk-produk desa Branjang. Tim MBKM Rhoesita berfokus pada pembuatan inovasi digital pada poin ke delapan SDGs yaitu ” Pertumbuhan Ekonomi Merata”. Karena pada dasarnya masyarakat di Desa Branjang terutama pelaku UMKMnya sebagian besar masih belum memasarkan produk secara online. Permasalahan utama yang dipaparkan saat wawancara pada early adopter yaitu kurangnya pemahaman digitalisasi dalam proses promosi produk. Oleh sebab itu, tim MBKM Rhoesita membuat inovasi digital marketplace untuk produk desa yang bernama “Gobran.id”. Menurut early adopter solusi yang ditawarkan oleh tim MBKM Rhoesita sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan perekonomian di Desa Branjang. 

Program Studi Independen ini memberikan manfaat bagi peserta dan desa dimana peserta menjadi lebih kreatif untuk merealisasikan ide dalam pengembangan desa melalui inovasi digital yang bertujuan mengurangi dan membantu permasalahan desa melalui digitalisasi.

Penulis: Rhoesita Bhashukesti D0320067