Merdeka Belajar, Mahasiswa Sosiologi FISIP UNS Ikuti Program Studi Independen AMATI Indonesia

SOSIO FISIP UNS (14/12)-Sejak diumumkannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2019 melalui Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dimana setiap institusi diharapkan dapat melakukan transformasi pendidikan tinggi sejalan dengan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU), perguruan tinggi didorong untuk melakukan transformasi pendidikan tinggi berdasarkan kebijakan kampus merdeka melalui kebijakan 8 indikator utama tersebut. Program ini diimplementasikan dalam berbagai program seperti Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Magang Bersertifikat Kampus Merdeka merupakan sebuah program magang yang dipercepat dan diakselerasikan dengan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik. Sedangkan  Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka adalah sebuah pembelajaran di kelas yang dirancang dan dibuat khusus berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi oleh mitra/industri. Program ini berupa kursus singkat, bootcamp, kursus daring terbuka secara besar-besaran atau Massive Open Online Courses (MOOC) dan lain-lain.

Studi Independen terdiri dari banyak mitra yang menawarkan berbagai bidang yang ingin dipelajari salah satunya AMATI Indonesia. AMATI Indonesia merupakan salah satu mitra Studi Independen yang bergerak di bidang pengembangan pemuda menggunakan sistem Project Problem Solving dengan dasar pemikiran Design Thinking, yang mana aktivitas tersebut dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan nyata yang ada di masyarakat, UKM, komunitas, pulau. Program ini dilakukan pembekalan dan pendampingan oleh Mentor Expert, Mentor Fasilitator & Local Champion. Salah satu mahasiswa Program Studi Sosiologi FISIP UNS turut terlibat dalam program ini yaitu Desi Putri Romadhoni. Program AMATI Indonesia yang diikuti oleh Desi berada di Desa Huangobotu – Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 15 Oktober 2021 – 15 Januari 2022.

Tujuan dari program ini adalah mendukung akselerasi pengembangan sustainable tourism di Indonesia. Dari kegiatan ini diharapkan tercipta kesiapan pemuda untuk memasuki dunia kerja dan merintis usaha berbasis inovasi berkelanjutan implementasi studi dan terciptanya percepatan persiapan destinasi wisata berprinsip sustainable tourism. Saat ini tersebar 10 titik lokasi pengembangan sustainable ecotourism yakni di Taman Nasional Way Kambas, Danau Toba, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Pinogu, Kabila Bone, Taman Nasional Aketajawe, Taman Nasional Manusela Utara dan Selatan, dan Pulau Alor. Dari sepuluh titik penempatan yakni salah satunya Kabila Bone yang terletak di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo yang memiliki potensi ekowisata di laut bahari dengan pesona alam hiu paus, taman laut Olele, dan spot diving atau menyelam Salvador Deli, dan masih banyak lagi.

Kegiatan MBKM ini diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi mahasiswa yang sifatnya tidak terbatas sehingga bisa didapat dari sumber manapun. Nantinya program yang diselenggarakan akan direkognisi ke dalam Sistem Kredit Semester (SKS) mata kuliah mahasiswa pada Program Studi Sosiologi FISIP UNS. Mata kuliah yang direkognisi untuk mengikuti program ini sebanyak 20 sks dengan adanya dua program utama dari AMATI Indonesia yakni pemecahan masalah lokal dan pengembangan ekowisata. Mata kuliah yang direkognisi antara lain Pemberdayaan Masyarakat, Sosiologi Pembangunan, Perubahan Sosial, Sosiologi Pariwisata, Sosiologi Industri, Sosiologi Lingkungan dan Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Program yang dijalankan saat ini sangat berkaitan erat dengan mata kuliah yang direkognisi tersebut namun dengan mengikuti program studi independen ini mahasiswa dapat terjun langsung ke lapangan dan melihat permasalahan secara nyata. Beberapa kegiatan yang dilakukan selama program Studi Independen AMATI Indonesia antara lain pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kunjungan pengembangan Desa Wisata dan Ekowisata di Wisata Hiu Paus Botubarani, Focus Group Discussion dengan Karang Taruna dan PKK dalam upaya pemecahan masalah sampah di Desa Huangobotu, sosialisasi dan pengenalan drone dan CCTV bawah laut di Wisata Hiu Paus Botobarani dan lain sebagainya.

Menurut Desi, “keuntungan bagi mahasiswa dengan mengikuti program ini sangat banyak, selain semua kebutuhan selama kegaitan ditanggung oleh Kemendikbudristek, mahasiswa juga mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu secara nyata yang tidak dapat temukan di lingkungan kampus, kita dapat bertemu banyak orang-orang hebat yang berasal dari berbagai daerah sehingga dapat memperluas jaringan kita untuk dapat terhubung dengan orang lain dengan  latar belakang yang berbeda-beda”. Selain itu dengan mengikuti kegiatan ini mahasiswa dapat meningkatkan hard skill dan soft skill yang bermanfaat untuk mengembangkan value yang ada dalam diri mereka. “Benar-benar pengalaman yang luar biasa untuk dapat mengikuti program dan kegiatan ini”, ujar Desi.

Selain itu, kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak boleh disia-siakan karena merupakan sebuah kesempatan besar berupa manfaat yang didapatkan para peserta. MBKM merupakan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan dan talenta yang dimiliki sehingga siap untuk menjadi profesional di suatu bidang. Menurut Desi, akan rugi jika mahasiswa tidak mengambil kegiatan ini sebagai peluang untuk berkembang meningkatkan kapasitas yang ada dalam diri. Dengan dibukanya program MBKM di semester genap mendatang semoga lebih banyak mahasiswa yang memanfatkan kesempatan tersebut dengan baik dan dapat menjadi salah satu mahasiswa MBKM dari Program Studi Sosiologi selanjutnya.

Penulis : Desi Putri Romadhoni

Editor : Novel Adryan Purnomo

Add a Comment

Your email address will not be published.