Program Studi Magister Sosiologi Selenggarakan International Guest Lecture
FISIP UNS (7/7)-Program Studi Magister (S2) Sosiologi FISIP UNS menyelenggarakan kuliah tamu internasional (International Guest Lecture) dengan tema International Guest Lecture on Environment, Gender and Disaster dengan narasumber Prof. Sohyun Chun (Assistant Profesor, di International Education Exchange Center Nagoya University Japan), Hening Parlan, S.Sos, MM (Aktivis Lingkungan Walhi Indonesia) dan Theofilus A. Suryadinata, S.Fil,M.A (Dosen Prodi Sosiologi FISIP UNS) dengan moderator Rezza Dian Akbar,S.IP, M.Soc. dari Program Studi Sosiologi, dan diselenggarakan Selasa,6 Juli 2021 pukul 8-12 melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan adanya bencana virus Covid-19 yang memaksa dan melumpuhkan sebagian besar aktifitas manusia termasuk aktifitas belajar mengajar di kampus. Namun, hal ini tidak menghalangi Program Studi Magister Sosiologi UNS untuk terus berkarya melalui diskusi- diskusi ilmiah dan pengetahuan. International Guest Lecturer dibidang Environment, Gender and Disaster ini juga merupakan bagian dari agenda kolaborasi kampus antara UNS dengan Nagoya University Jepang.
Lebih dari 100 peserta, antusias mengikuti acara ini hingga selesai karena acara dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan baik mahasiswa, dosen, para pegiat komunitas maupun NGO dan masyarakat umumdari berbagai lini dan daerah.
Professor Chun banyak membahas mengenai kebencanaan (disaster) dan gender. Beliau memberikan beberapa contoh penamaan bencana badai topan dengan nama-nama wanita. Seperti di Jepang tahun 1959, terjadi badai dan badai tropis diberi nama Sarah dengan korban jiwa sebanyak lebih dari 2000 di kematian. Tahun 2017 juga ada badai dan badai tropis yang diberi nama Maria dengan jumlah korban jiwa 3059 kematian.
Pembicara kedua, Theofillus, Beliau membahas mengenai environmental issues and disasters in contemporary Indonesia. Pembahasan beliau dimulai dari isu lingkungan saat pemerintahan neo liberal hingga contoh studi kasus tentang lingkungan dan adanya bencana di Borneo Kalimantan Tengah.
Sedang pembicara ketiga, Hening Parlan membahas mengenai gender, disaster and climate change. Beliau mengatakan bahwa dampak dari perubahan iklim dan bencana tidak lagi bisa ditangani dengan cara biasa-biasa saja, melainkan ada keterdesakan untuk melakukan dengan segera.
Dr. Trisni Utami, M.Si selaku penyelenggarara dan Kepala Program Studi Magister Sosiologi FISIP UNS, berharap dengan agenda- agenda ilmiah seperti ini, dimasa yang akan datang yang akan dapat terus berlanjut dan ditindaklanjuti dengan kolaborasi antar kampus baik didalam maupun luar Indonesia dengan banyak isu lain yang akan diangkat sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas. (Maryani FISIP UNS)